Evaluasi Kinerja Dosen Dari Kacamata Mahasiswa

Semarang, Mahawarta - Kinerja dosen dalam proses pembelajaran di kelas menjadi faktor penting dalam peningkatan kualitas pendidikan terutama di perguruan tinggi. Namun, tak jarang mahasiswa juga mengalami berbagai kendala, salah satunya ketika seorang dosen yang sering memberi tugas kepada mahasiswa tanpa hadir di kelas atau tiba-tiba membatalkan perkuliahan tanpa pemberitahuan yang jelas. Fenomena ini menjadi perhatian bagi mahasiswa yang kurang nyaman dengan pola pembelajaran seperti ini.


Sejumlah mahasiswa mengeluhkan ketidakpuasan mereka terhadap dosen yang pola pengajarannya sering memberi tugas tetapi jarang hadir di kelas. Menurut Evan dan Nadia, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP), pola pengajaran semacam ini sangat menghambat efektivitas pembelajaran.


“Ya, menurut kami kurang efektif dan tidak maksimal dalam proses pembelajaran karena dosen kan sebagai fasilitator bagi pengembangan mahasiswa,” ungkap Evan dan Nadia.


Sejalan dengan itu, M. Farchan Muntaha, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) juga mengeluhkan dan menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, tugas yang diberikan tanpa arahan atau bimbingan yang jelas dapat membingungkan mahasiswa.


“Saya dan teman-teman sangat menyayangkan hal tersebut karena seharusnya sebagai seorang dosen yang baik ketika memberikan tugas itu dijelaskan terlebih dahulu terkait penyusunan penugasannya, lalu ditanyakan ke mahasiswa apakah sudah dipahami atau belum. Jika sudah, baru setelahnya dosen dapat memberi tenggat waktu untuk pengumpulan tugasnya,” jelasnya.


Di sisi lain, Dr. Asep Purwo Yudi Utomo, M.Pd., salah satu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) juga memberikan pandangannya terkait ketidaknyamanan mahasiswa terhadap dosen yang sering membatalkan perkuliahan secara tiba-tiba.


“Pandangan saya terkait hal tersebut, perlu adanya evaluasi. Evaluasi di akhir itu saya rasa tidak dibenarkan. Sebisa mungkin, dosen harus bisa proaktif untuk memberitahu jika ada aktivitas lain di luar kampus sehingga mahasiswa tidak tiba-tiba datang ke kelas tetapi dosennya tidak hadir. Dengan begitu, mahasiswa bisa melakukan kegiatan lain daripada datang ke kelas tetapi dosennya tidak hadir,” tuturnya. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kondisi masing-masing dosen berbeda yang dapat memungkinkan adanya pembatalan perkuliahan secara mendadak.


Fenomena ini menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi untuk lebih meningkatkan sistem pembelajaran yang lebih baik. Evaluasi kinerja dosen oleh mahasiswa bukan hanya menjadi suatu formalitas, tetapi juga sebagai bahan refleksi bagi semua pihak demi tercipta pembelajaran yang efektif. Sebaliknya, mahasiswa juga diharapkan lebih proaktif dalam memberikan masukan agar dosen dapat memahami kebutuhan mereka dalam proses pembelajaran.



Media sosial Mahawarta:

Instragram: @mahawartapers

Tiktok: @mahawarta 

X/Twitter:@mahawartapers

YouTube: Mahawarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INOVASI DALAM PENDIDIKAN YANG SEMAKIN MAJU UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS DALAM PERAYAAN DIES NATALIS UNNES KE - 60 TAHUN 2025

Tradisi Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

TREN KEBUGARAN DAN GAYA HIDUP ALA GEN Z