Kacamata Mahasiswa Menyikapi Kekerasan Seksual di Unnes

Semarang, Mahawarta – Isu kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus semakin menarik perhatian publik, terlebih lagi bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kasus kekerasan seksual yang akhir-akhir ini terjadi di lingkungan kampus menimbulkan diskusi di kalangan mahasiswa terkait bagaimana sikap mereka dan bagaimana pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus.


Dalam wawancara dengan mahasiswa UNNES, terdapat berbagai pandangan yang muncul berkaitan dengan isu ini. Ernest, salah satu mahasiswa UNNES mengungkapkan pengalamannya terkait dengan guyonan yang sering dibuat oleh teman-temannya.


“Kalau dari pengalaman saya sendiri, mungkin teman-teman saya yang kebanyakan laki-laki sering membuat lelucon ketika ada cewek yang lewat di depan mereka. Mungkin bagi mereka lucu, tapi bagi saya itu sudah termasuk pelecehan seksual. Saya selalu mengingatkan mereka untuk tidak berbuat seperti itu karena setiap tindakan pasti akan ada konsekuensinya, seperti yang akhir-akhir ini terjadi di kampus,” ujarnya.


Kekhawatiran lain pun juga dirasakan oleh mahasiswa perempuan. Tika dan Amanda, dua mahasiswa UNNES yang menyoroti ketidakadilan yang mereka rasakan dalam cara berpakaian.


“Khawatir sekali, apalagi sebagai perempuan yang sering diperlakukan tidak adil. Bahkan cara berpakaian pun sering dipermasalahkan. Sepatu yang istilahnya tidak membungkus tubuh pun dipermasalahkan. Sementara, laki-laki bebas menggunakan pakaian apa saja. Menurut saya, perempuan mengalami ketidakadilan bahkan sejak dalam pikiran,” ungkap mereka.


Di sisi lain, Aji Mangkualam, mahasiswa UNNES lainnya, menyoroti adanya upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.


“Setahu saya, di departemen BEM KM (Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa) UNNES ada program KP2KS yang bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir kekerasan seksual di UNNES. Salah satu program yang menurut saya sangat mengedukasi adalah UNNES Empowerment Week yang berisi kegiatan seprti kajian, seminar, dan campaign (kampanye) yang berkaitan dengan kekerasan seksual,” jelasnya.


Dengan berbagai pandangan ini, mahasiswa UNNES menunjukkan kesadaran mereka terhadap pentingnya upaya untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual. Mengedukasi mahasiswa terkait dengan kekerasan seksual dengan cara mengadakan kampanye, seminar, dan sebagainya dapat menjadi upaya peningkatan kesadaran guna menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa.



Media sosial Mahawarta:

Instragram: @mahawartapers

Tiktok: @mahawarta 

X/Twitter:@mahawartapers

YouTube: Mahawarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INOVASI DALAM PENDIDIKAN YANG SEMAKIN MAJU UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS DALAM PERAYAAN DIES NATALIS UNNES KE - 60 TAHUN 2025

Tradisi Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

TREN KEBUGARAN DAN GAYA HIDUP ALA GEN Z